Minggu, 06 Maret 2011

BUAH OH BUAH,...

1.PERANGI PENYAKIT DENGAN TOMAT MASAK

Tomat merah dan segar tidak hanya dapat dijadikan bumbu pelengkap masakan tetapi juga dapat dijadikan obat untuk memerangi berbagai penyakit berbahaya. Bahkan, tomat yang dimasak lebih banyak memberi manfaat ketimbang tomat mentah.
Ilmuwan dari National Centre of Food and Safety di Illinois mengungkapkan bahwa makan tomat dapat membantu mengurangi risiko kanker, osteoporosis dan penyakit jantung.

Tak hanya tomat mentah yang segar, tomat yang dimasak atau menjadi campuran makanan ternyata dapat memberi manfaat lebih.

Menurut ilmuwan, sayuran merah segar ini merupakan sumber makanan yang mengandung lycopene (antioksidan yang kuat) terbanyak. Dan tidak seperti buah atau sayuran lainnya, kandungan antioksidan dalam tomat berpotensi lebih banyak setelah dimasak.

Para ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa nutrisi ini memiliki mekanisme pelindung yang dapat membantu mencegah peradangan dan pembekuan darah.

"Memanfaatkan tomat dan produk tomat mungkin menjadi salah satu strategi yang sederhana dan efektif untuk membantu orang meningkatkan asupan sayuran, yang menyebabkan peningkatan pola makan secara keseluruhan dan akhirnya kesehatan yang lebih baik," jelas Dr Britt Burton-Freeman dan and Dr Kristin Reimers, yang melakukan penelitian, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (5/3/2011).

Menurut Dr Reimers, penelitian ini menggarisbawahi hubungan antara mengonsumsi tomat dan mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan gangguan kesehatan lain.

"Bukti juga menunjukkan bahwa konsumsi tomat sebaiknya dianjurkan karena manfaat nutrisi dan karena strategi yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan asupan sayuran secara keseluruhan," tambah Dr Reimers.

Laporan penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Lifestyle Medicine.


2. 3 KEUNGGULAN BUAH DIBANDING SAYURAN

Meski sama-sama berasal dari tumbuhan dan mengandung serat serta berbagai jenis nutrisi penting, dalam beberapa hal buah dan sayuran punya perbedaan. Buah memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh sayuran.
Dikutip dari Livestrong, Selasa (23/11/2010), berikut ini 3 kelebihan buah dibandingkan sayuran.

1. Sumber energi yang cepat
Berbagai jenis buah mengandung gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa yang tidak perlu dipecah melalui pencernaan enzimatik. Gula sederhana lebih mudah diserap di usus, sehingga lebih cepat diubah menjadi energi.

Sebaliknya, sebagian besar sayur-sayuran memiliki rasa lebih pahit karena struktur kandungan gulanya membentuk rantai panjang polisakarida. Agar bisa dipakai sebagai sumber energi, polisakarida perlu dipecah dulu menjadi gula sederhana sehingga membutuhkan waktu lebih lama.

2. Lebih kaya antioksidan
Dibanding sayuran, buah-buahan segar seperti apel, cherry, blueberry dan raspberry punya kandungan flavonoid yang lebih tinggi. Senyawa ini berfungsi melindungi sel dari inflamasi (radang) dan kerusakan sehingga bisa melawan efek penuaan.

3. Tidak perlu dimasak
Selain untuk lalapan, sayuran jarang dimakan mentah-mentah apalagi langsung dari pohonnya. Inilah yang membedakan dengan buah-buahan yang hampir semuanya bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Bahkan beberapa jenis sayur yang dipakai untuk lalapan sebenarnya termasuk golongan buah-buahan, misalnya timun, tomat dan paprika.


3.KHASIAT KULIT DAN BIJI  PEPAYA 

Selama ini orang sudah tahu bahwa buah pepaya sangat baik untuk kesehatan. Tetapi kebanyakan orang mengenal yang bermanfaat dari pepaya adalah daging buah saja. Padahal kulit, daun dan biji pepaya juga bisa dimakan dan bergizi.

Pepaya telah lama dikenal untuk manfaat kesehatan. Pada tahun 1875, dokter Inggris TP Lucas, memulai sebuah rumah sakit di Brisbane, Australia, yang mengobati pasien dengan pepaya.

Pepaya mengandung papain (enzim hidrolase sistein protease) yang dapat membantu dalam pencernaan dengan memecah protein. Pepaya merupakan sumber serat yang baik, folat, vitamin A, karotenoid, lutein, lycopene dan asam amino esensial yang mempengaruhi fungsi sel yang tepat.

Selain itu, pepaya memiliki vitamin E empat kali lebih banyak, 33 persen vitamin C lebih banyak, 50 persen kalium lebih banyak dan kalori lebih sedikit daripada jeruk.

Bagian yang penting dari pepaya bukan hanya daging buahnya saja. Biji, kulit kayu, daun serta kulit buahnya juga mengandung unsur yang tidak hanya bergizi, tetapi memiliki sifat terapeutik (berkhasit untuk terapi).

Dilansir Livestrong, Selasa (2/11/2010), berikut manfaat dari kulit, daun dan biji pepaya:

Kulit pepaya
Sama seperti daging buahnya, kulit pepaya juga bisa dimakan. Kulit pepaya memiliki banyak manfaat nutrisi, tetapi hanya kulit pepaya yang tumbuh secara organik tanpa bahan kimia dan residu pestisida.

Masyarakat Papua Nugini tidak hanya makan kulit pepaya, namun menggunakan sifat penyembuhannya yang ampuh untuk mengobati ruam dan terbakar sinar matahari, serta untuk menghilangkan noda-noda hitam karena penuaan.

Daun pepaya
Daun mungkin merupakan bagian paling menguntungkan dari pepaya untuk penggunaan terapi. Ada bukti bahwa pepaya memiliki efek antikanker terhadap tumor, termasuk kanker payudara, leher rahim, hati, paru-paru dan pankreas.

Para peneliti di University of Florida menggunakan ekstrak daun pepaya kering untuk menemukan efek dramatis pepaya terhadap 10 jenis tumor. Penduduk asli di Australia juga telah berhasil menggunakan ekstrak daun pepaya untuk mengendalikan kanker tanpa toksisitas.

Biji pepaya
Selama berabad-abad, akar dan biji pepaya digunakan untuk membuat teh, yang berkhasiat untuk mengusir parasit, mengurangi perdarahan, kolik ginjal dan penyakit kuning.

Sekitar 20 biji pepaya mengandung protein yang sangat mudah dicerna, bisa dikunyah atau ditelan untuk menghilangkan sebagian besar parasit.

Sebuah studi dari Nigeria dan diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food menemukan bahwa biji pepaya kering adalah pengobatan yang efektif murah, alami dan banyak tersedia untuk parasit usus manusia tanpa efek samping yang signifikan.


4.CUMA DOYAN SATU MACAM BUAH TIMBULKAN EFEK SAMPING

Makan buah bukan kebiasaan orang Indonesia. Jika sudah doyan satu buah kebanyakan orang Indonesia akan makan buah itu terus-terusan. Padahal kebiasaan hanya doyan satu macam buah bisa menimbulkan efek samping.
Buah-buahan memang diketahui bagus untuk tubuh karena mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan senyawa lain yang berguna untuk menunjang kesehatan seseorang.

Tapi jika hanya satu jenis buah saja yang dikonsumsi terus menerus, akan berefek buruk bagi tubuh. Efek samping yang sering timbul biasanya pusing atau sakit perut.

"Banyak orang merasa sudah cukup hanya makan wortel. Tapi akibatnya sakit kepala setelah mengonsumsi jus wortel terus menerus selama sebulan, hal ini karena senyawa karotenoid yang terdapat dalam wortel akan menempel di sel lemak di otak yang memicu timbulnya sakit kepala," ujar dr Hardhi Pranata, SpS selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), saat dihubungi detikHealth, Selasa (26/10/2010).

dr Hardhi menyarankan agar masyarakat mengonsumsi buah-buahan dan sayuran secara kombinasi atau dikenal dengan istilah 'buah pelangi', yaitu setiap hari mengonsumsi buah-buahan mulai dari yang warnanya putih hingga hitam.

Misalnya pagi makan buah apel, siang makan buah jeruk dan malam makan buah anggur. Buah-buah lokal seperti pepaya, pisang, semangka juga bisa dimakan bergantian.

Buah-buahan ini jangan dicampur semua menjadi satu tapi sebaiknya dimakan secara bergiliran. Untuk pagi hari pilihlah buah yang netral sehingga tidak memicu sakit perut.

"Pada intinya semua buah-buahan bisa dikonsumsi oleh masyarakat, tapi bagi yang memiliki penyakit maag misalnya lebih baik menghindari buah yang terasa asam atau kecut dan kalau mau makan buah durian jangan dicampur atau digabung dengan buah yang lainnya," ujar dokter yang berpraktik di RSPAD Gatot Subroto ini.

dr Hardhi juga menuturkan bahwa semakin hitam warna suatu buah seperti buah anggur, cerry, strawberry dan buah bit, maka kandungan senyawa antosianinnya akan semakin bagus dan memiliki sifat antioksidan yang lebih kuat.

Buah dan sayur mengandung fitokimia yaitu senyawa kimia seperti beta-karoten yang terjadi secara alami pada tanaman, dan sangat penting untuk melawan berbagai jenis penyakit. Senyawa fitokimia ini biasanya terkait dengan warna pada buah dan sayur, misalnya warna hijau, kuning-oranye, merah, biru-ungu dan putih mengandung kombinasi sendiri.

"Buah-buahan berguna untuk memelihara kesehatan (promotion), mencegah penyakit (prevention), mengobati penyakit (kuratif) dan juga untuk paliatif. Selain itu buah-buahan juga memiliki rasa yang enak," ungkapnya.

Karena itu untuk mendapatkan segala manfaat vitamin, mineral dan senyawa lain yang penting bagi tubuh serta menghindari efek samping yang tidak diinginkan, seseorang sebaiknya mengonsumsi beragam macam buah dan sayuran.



5.BUAH YANG BOLEH  DAN TIDAK BOLEH DIKONSUMSI PENDERITA DIABETES 

Penderita diabetes memang harus sangat menjaga makanannya, termasuk dengan buah-buahan manis. Tapi bukan berarti penderita diabetes tak boleh makan buah. Buah apa saja yang boleh dan tak boleh dikonsumsi penderita diabetes?

Penderita diabetes tidak bisa mengonsumsi sembarangan makanan apalagi yang berhubungan dengan glukosa, karenanya diperlukan kontrol yang ketat untuk meminimalkan dampak buruk yang mungkin timbul.

"Walaupun banyak buah yang manis, tapi tidak semua buah mengandung glukosa. Jadi penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi beberapa buah," ujar Dr Samuel Oetoro, SpG.K., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, dalam acara konferensi pers Hari Buah Sedunia di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (1/7/2010).

Dr Sam menjelaskan bahwa manis pada buah berasal dari gula buah atau dikenal dengan fruktosa. Tapi memang ada beberapa buah yang mengandung glukosa dan penderita diabetes harus menghindarinya.
Buah yang dianjurkan untuk penderita diabates (kandungan glukosa rendah) antara lain:

  1. Alpukat
  2. Apel
  3. Pir
  4. Jeruk

Buah yang harus dipantang bagi penderita diabetes (kandungan glukosa tinggi) antara lain:

  1. Duren
  2. Pisang
  3. Mangga
  4. Nanas
  5. Sirsak
  6. Nangka
  7. Sawo

"Untuk porsi makannya tetap 10 porsi, 10 jenis dan 10 warna per hari," tambah dokter yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.

Tapi untuk penderita diabetes sebaiknya diatur waktu makan buah, misalnya 2 porsi saat makan pagi, 1 porsi sebagai snack, 2 porsi saat makan buah, 3 saat makan malam dan 2 saat menjelang tidur.

Porsi buah yang dimaksudkan bergantung pada jenis dan besar buah. Buah ukuran kecil seperti anggur, stroberi, blueberry 1 porsi sama dengan 5 buah.

Ukuran sedang seperti apel, jeruk, pir, pisang 1 porsi sama dengan 1 buah. Buah ukuran besar seperti semangka dan melon 1 porsi adalah 1 slice dengan potongan sedang.


6.CARA MAKAN BUAH YANG BENAR


Buah-buahan sudah dipercaya sebagai makanan yang kaya serat dan berbagai macam vitamin. Tapi sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara mengonsumsi buah yang baik dan benar, agar asupan nutrisi dalam buah dapat optimal.

Banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengonsumsi buah secara teratur. Buah kaya akan serat, vitamin, mineral dan yang terpenting adalah zat warna buah (phytochemicals) sebagai antioksidan.

Berapa asupan buah minimal per hari?

"Orang sebaiknya makan buah minimal 10 porsi, 10 jenis dan 10 warna per hari," ujar Dr Samuel Oetoro, SpG.K., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, dalam acara konferensi pers Hari Buah Sedunia di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (1/7/2010).

Dr Samuel mengungkapkan, memang agak sulit untuk mengonsumsi sebanyak 10 porsi dengan jenis dan warna berbeda, tapi untuk pemula bisa dimulai dengan 3 porsi, 3 jenis dan 3 warna per hari.

Porsi buah yang dimaksudkan bergantung pada jenis dan besar buah. Buah ukuran kecil seperti anggur, stroberi, blueberry 1 porsi sama dengan 5 buah, ukuran sedang seperti apel, jeruk, pir, pisang 1 porsi sama dengan 1 buah, dan buah ukuran besar seperti semangga dan melon 1 porsi adalah 1 slice dengan potongan sedang.

Bagaimana cara mencuci buah yang benar?

"Mencuci buah yang benar adalah dengan air hangat," jelas dokter yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.

Untuk buah yang dilapisi lilin, cara mencuci adalah sebagai berikut:
  1. Cuci pakai air hangat
  2. Kerik lapisan lilin dengan menggunakan pisau
  3. Cuci lagi pakai air hangat
  4. Keringkan

Bagaimana cara makan buah yang benar?

Untuk orang yang normal, sebaiknya makan buah dengan cara langsung atau dikunyah. Tapi untuk orang yang kesulitan mengunyah, maka buah dapat di-blander tanpa menggunakan gula.

Perlu diketahui bahwa mem-blander tidak sama dengan men-juice, karena juice hanya sari buah yang tidak mengandung serat setelah ampasnya disaring. Tapi bagi orang yang kesulitan menelan, maka buah dapat dibuat lebih cair dengan di-juice.

Dr Samuel juga menuturkan, bila buah-buahan mempunyai kulit dan biji yang tipis dan kecil, maka sebaiknya kulit dan biji tersebut dimakan, seperti contohnya kulit apel, biji anggur, biji pepaya, kulit dan biji semangka. Menurut Dr Sam, kulit dan biji buah justru kaya akan antioksidan dan vitamin E.
Kapan waktu makan yang benar?

"Sistem pencernaan kita sudah diciptakan dengan sempurna. Maka makan buah dapat kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan," tambah Dr Samuel.

Tapi untuk orang dengan penyakit tertentu seperti radang lambung atau maag, sebaiknya makan buah sesudah makan. Dan sebaliknya, untuk orang yang ingin menurunkan berat badan, makan buah sebaiknya dilakukan sebelum makan, agar perut cepat merasa kenyang









Tidak ada komentar:

Posting Komentar