1.PERANGI PENYAKIT DENGAN TOMAT MASAK
Tomat merah dan segar tidak hanya dapat dijadikan bumbu pelengkap
masakan tetapi juga dapat dijadikan obat untuk memerangi berbagai penyakit berbahaya. Bahkan, tomat yang dimasak lebih banyak memberi manfaat ketimbang tomat mentah.
Ilmuwan
dari National Centre of Food and Safety di Illinois mengungkapkan
bahwa makan tomat dapat membantu mengurangi risiko kanker, osteoporosis
dan penyakit jantung.
Tak hanya tomat mentah yang segar, tomat yang dimasak atau menjadi campuran makanan ternyata dapat memberi manfaat lebih.
Menurut
ilmuwan, sayuran merah segar ini merupakan sumber makanan yang
mengandung lycopene (antioksidan yang kuat) terbanyak. Dan tidak seperti
buah atau sayuran lainnya, kandungan antioksidan dalam tomat
berpotensi lebih banyak setelah dimasak.
Para ilmuwan
tersebut menjelaskan bahwa nutrisi ini memiliki mekanisme pelindung
yang dapat membantu mencegah peradangan dan pembekuan darah.
"Memanfaatkan
tomat dan produk tomat mungkin menjadi salah satu strategi yang
sederhana dan efektif untuk membantu orang meningkatkan asupan sayuran,
yang menyebabkan peningkatan pola makan secara keseluruhan dan
akhirnya kesehatan yang lebih baik," jelas Dr Britt Burton-Freeman dan
and Dr Kristin Reimers, yang melakukan penelitian, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (5/3/2011).
Menurut
Dr Reimers, penelitian ini menggarisbawahi hubungan antara mengonsumsi
tomat dan mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan gangguan
kesehatan lain.
"Bukti juga menunjukkan bahwa konsumsi
tomat sebaiknya dianjurkan karena manfaat nutrisi dan karena strategi
yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan asupan sayuran secara
keseluruhan," tambah Dr Reimers.
Laporan penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Lifestyle Medicine.
2. 3 KEUNGGULAN BUAH DIBANDING SAYURAN
Meski sama-sama berasal dari tumbuhan dan mengandung serat serta
berbagai jenis nutrisi penting, dalam beberapa hal buah dan sayuran
punya perbedaan. Buah memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki
oleh sayuran.
Dikutip dari Livestrong, Selasa (23/11/2010), berikut ini 3 kelebihan buah dibandingkan sayuran.
1. Sumber energi yang cepat
Berbagai
jenis buah mengandung gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa yang
tidak perlu dipecah melalui pencernaan enzimatik. Gula sederhana lebih
mudah diserap di usus, sehingga lebih cepat diubah menjadi energi.
Sebaliknya,
sebagian besar sayur-sayuran memiliki rasa lebih pahit karena struktur
kandungan gulanya membentuk rantai panjang polisakarida. Agar bisa
dipakai sebagai sumber energi, polisakarida perlu dipecah dulu menjadi
gula sederhana sehingga membutuhkan waktu lebih lama.
2. Lebih kaya antioksidan
Dibanding
sayuran, buah-buahan segar seperti apel, cherry, blueberry dan
raspberry punya kandungan flavonoid yang lebih tinggi. Senyawa ini
berfungsi melindungi sel dari inflamasi (radang) dan kerusakan sehingga
bisa melawan efek penuaan.
3. Tidak perlu dimasak
Selain
untuk lalapan, sayuran jarang dimakan mentah-mentah apalagi langsung
dari pohonnya. Inilah yang membedakan dengan buah-buahan yang hampir
semuanya bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Bahkan
beberapa jenis sayur yang dipakai untuk lalapan sebenarnya termasuk
golongan buah-buahan, misalnya timun, tomat dan paprika.
3.KHASIAT KULIT DAN BIJI PEPAYA
Selama ini orang sudah tahu bahwa buah pepaya sangat baik untuk
kesehatan. Tetapi kebanyakan orang mengenal yang bermanfaat dari pepaya
adalah daging buah saja. Padahal kulit, daun dan biji pepaya juga bisa
dimakan dan bergizi.
Pepaya telah lama dikenal untuk
manfaat kesehatan. Pada tahun 1875, dokter Inggris TP Lucas, memulai
sebuah rumah sakit di Brisbane, Australia, yang mengobati pasien dengan
pepaya.
Pepaya mengandung papain (enzim hidrolase
sistein protease) yang dapat membantu dalam pencernaan dengan memecah
protein. Pepaya merupakan sumber serat yang baik, folat, vitamin A,
karotenoid, lutein, lycopene dan asam amino esensial yang mempengaruhi
fungsi sel yang tepat.
Selain itu, pepaya memiliki
vitamin E empat kali lebih banyak, 33 persen vitamin C lebih banyak, 50
persen kalium lebih banyak dan kalori lebih sedikit daripada jeruk.
Bagian
yang penting dari pepaya bukan hanya daging buahnya saja. Biji, kulit
kayu, daun serta kulit buahnya juga mengandung unsur yang tidak hanya
bergizi, tetapi memiliki sifat terapeutik (berkhasit untuk terapi).
Dilansir Livestrong, Selasa (2/11/2010), berikut manfaat dari kulit, daun dan biji pepaya:
Kulit pepaya
Sama
seperti daging buahnya, kulit pepaya juga bisa dimakan. Kulit pepaya
memiliki banyak manfaat nutrisi, tetapi hanya kulit pepaya yang tumbuh
secara organik tanpa bahan kimia dan residu pestisida.
Masyarakat
Papua Nugini tidak hanya makan kulit pepaya, namun menggunakan sifat
penyembuhannya yang ampuh untuk mengobati ruam dan terbakar sinar
matahari, serta untuk menghilangkan noda-noda hitam karena penuaan.
Daun pepaya
Daun
mungkin merupakan bagian paling menguntungkan dari pepaya untuk
penggunaan terapi. Ada bukti bahwa pepaya memiliki efek antikanker
terhadap tumor, termasuk kanker payudara, leher rahim, hati, paru-paru
dan pankreas.
Para peneliti di University of Florida
menggunakan ekstrak daun pepaya kering untuk menemukan efek dramatis
pepaya terhadap 10 jenis tumor. Penduduk asli di Australia juga telah
berhasil menggunakan ekstrak daun pepaya untuk mengendalikan kanker
tanpa toksisitas.
Biji pepaya
Selama
berabad-abad, akar dan biji pepaya digunakan untuk membuat teh, yang
berkhasiat untuk mengusir parasit, mengurangi perdarahan, kolik ginjal
dan penyakit kuning.
Sekitar 20 biji
pepaya mengandung protein yang sangat mudah dicerna, bisa dikunyah atau
ditelan untuk menghilangkan sebagian besar parasit.
Sebuah studi dari Nigeria dan diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food menemukan
bahwa biji pepaya kering adalah pengobatan yang efektif murah, alami
dan banyak tersedia untuk parasit usus manusia tanpa efek samping yang
signifikan.
4.CUMA DOYAN SATU MACAM BUAH TIMBULKAN EFEK SAMPING
Makan buah bukan kebiasaan orang Indonesia. Jika sudah doyan satu
buah kebanyakan orang Indonesia akan makan buah itu terus-terusan.
Padahal kebiasaan hanya doyan satu macam buah bisa menimbulkan efek
samping.
Buah-buahan memang diketahui bagus untuk tubuh
karena mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan senyawa lain yang
berguna untuk menunjang kesehatan seseorang.
Tapi jika
hanya satu jenis buah saja yang dikonsumsi terus menerus, akan berefek
buruk bagi tubuh. Efek samping yang sering timbul biasanya pusing atau
sakit perut.
"Banyak orang merasa sudah cukup hanya makan
wortel. Tapi akibatnya sakit kepala setelah mengonsumsi jus wortel
terus menerus selama sebulan, hal ini karena senyawa karotenoid yang
terdapat dalam wortel akan menempel di sel lemak di otak yang memicu
timbulnya sakit kepala," ujar dr Hardhi Pranata, SpS selaku Ketua Umum
Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), saat dihubungi detikHealth, Selasa (26/10/2010).
dr
Hardhi menyarankan agar masyarakat mengonsumsi buah-buahan dan sayuran
secara kombinasi atau dikenal dengan istilah 'buah pelangi', yaitu
setiap hari mengonsumsi buah-buahan mulai dari yang warnanya putih
hingga hitam.
Misalnya pagi makan buah apel, siang makan
buah jeruk dan malam makan buah anggur. Buah-buah lokal seperti pepaya,
pisang, semangka juga bisa dimakan bergantian.
Buah-buahan
ini jangan dicampur semua menjadi satu tapi sebaiknya dimakan secara
bergiliran. Untuk pagi hari pilihlah buah yang netral sehingga tidak
memicu sakit perut.
"Pada intinya semua buah-buahan bisa dikonsumsi oleh masyarakat, tapi bagi yang memiliki penyakit
maag misalnya lebih baik menghindari buah yang terasa asam atau kecut
dan kalau mau makan buah durian jangan dicampur atau digabung dengan
buah yang lainnya," ujar dokter yang berpraktik di RSPAD Gatot Subroto
ini.
dr Hardhi juga menuturkan bahwa semakin hitam warna
suatu buah seperti buah anggur, cerry, strawberry dan buah bit, maka
kandungan senyawa antosianinnya akan semakin bagus dan memiliki sifat
antioksidan yang lebih kuat.
Buah dan sayur mengandung
fitokimia yaitu senyawa kimia seperti beta-karoten yang terjadi secara
alami pada tanaman, dan sangat penting untuk melawan berbagai jenis penyakit.
Senyawa fitokimia ini biasanya terkait dengan warna pada buah dan
sayur, misalnya warna hijau, kuning-oranye, merah, biru-ungu dan putih
mengandung kombinasi sendiri.
"Buah-buahan berguna untuk
memelihara kesehatan (promotion), mencegah penyakit (prevention),
mengobati penyakit (kuratif) dan juga untuk paliatif. Selain itu
buah-buahan juga memiliki rasa yang enak," ungkapnya.
Karena
itu untuk mendapatkan segala manfaat vitamin, mineral dan senyawa lain
yang penting bagi tubuh serta menghindari efek samping yang tidak
diinginkan, seseorang sebaiknya mengonsumsi beragam macam buah dan
sayuran.
5.BUAH YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIKONSUMSI PENDERITA DIABETES
Penderita diabetes memang harus sangat menjaga makanannya, termasuk
dengan buah-buahan manis. Tapi bukan berarti penderita diabetes tak
boleh makan buah. Buah apa saja yang boleh dan tak boleh dikonsumsi
penderita diabetes?
Penderita diabetes tidak bisa
mengonsumsi sembarangan makanan apalagi yang berhubungan dengan
glukosa, karenanya diperlukan kontrol yang ketat untuk meminimalkan
dampak buruk yang mungkin timbul.
"Walaupun banyak buah
yang manis, tapi tidak semua buah mengandung glukosa. Jadi penderita
diabetes tetap bisa mengonsumsi beberapa buah," ujar Dr Samuel Oetoro,
SpG.K., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, dalam acara konferensi pers Hari
Buah Sedunia di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (1/7/2010).
Dr
Sam menjelaskan bahwa manis pada buah berasal dari gula buah atau
dikenal dengan fruktosa. Tapi memang ada beberapa buah yang mengandung
glukosa dan penderita diabetes harus menghindarinya.
Buah yang dianjurkan untuk penderita diabates (kandungan glukosa rendah) antara lain:
- Alpukat
- Apel
- Pir
- Jeruk
Buah yang harus dipantang bagi penderita diabetes (kandungan glukosa tinggi) antara lain:
- Duren
- Pisang
- Mangga
- Nanas
- Sirsak
- Nangka
- Sawo
"Untuk
porsi makannya tetap 10 porsi, 10 jenis dan 10 warna per hari," tambah
dokter yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.
Tapi
untuk penderita diabetes sebaiknya diatur waktu makan buah, misalnya 2
porsi saat makan pagi, 1 porsi sebagai snack, 2 porsi saat makan buah,
3 saat makan malam dan 2 saat menjelang tidur.
Porsi
buah yang dimaksudkan bergantung pada jenis dan besar buah. Buah ukuran
kecil seperti anggur, stroberi, blueberry 1 porsi sama dengan 5 buah.
Ukuran
sedang seperti apel, jeruk, pir, pisang 1 porsi sama dengan 1 buah.
Buah ukuran besar seperti semangka dan melon 1 porsi adalah 1 slice dengan potongan sedang.
6.CARA MAKAN BUAH YANG BENAR
Buah-buahan sudah dipercaya sebagai makanan yang kaya serat dan
berbagai macam vitamin. Tapi sayangnya masih banyak orang yang belum
mengetahui bagaimana cara mengonsumsi buah yang baik dan benar, agar
asupan nutrisi dalam buah dapat optimal.
Banyak sekali
manfaat yang diperoleh dengan mengonsumsi buah secara teratur. Buah
kaya akan serat, vitamin, mineral dan yang terpenting adalah zat warna
buah (phytochemicals) sebagai antioksidan.
Berapa asupan buah minimal per hari?
"Orang
sebaiknya makan buah minimal 10 porsi, 10 jenis dan 10 warna per
hari," ujar Dr Samuel Oetoro, SpG.K., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, dalam
acara konferensi pers Hari Buah Sedunia di Grand Indonesia, Jakarta,
Kamis (1/7/2010).
Dr Samuel mengungkapkan, memang agak
sulit untuk mengonsumsi sebanyak 10 porsi dengan jenis dan warna
berbeda, tapi untuk pemula bisa dimulai dengan 3 porsi, 3 jenis dan 3
warna per hari.
Porsi buah yang dimaksudkan bergantung
pada jenis dan besar buah. Buah ukuran kecil seperti anggur, stroberi,
blueberry 1 porsi sama dengan 5 buah, ukuran sedang seperti apel,
jeruk, pir, pisang 1 porsi sama dengan 1 buah, dan buah ukuran besar
seperti semangga dan melon 1 porsi adalah 1 slice dengan potongan sedang.
Bagaimana cara mencuci buah yang benar?
"Mencuci buah yang benar adalah dengan air hangat," jelas dokter yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.
Untuk buah yang dilapisi lilin, cara mencuci adalah sebagai berikut:
- Cuci pakai air hangat
- Kerik lapisan lilin dengan menggunakan pisau
- Cuci lagi pakai air hangat
- Keringkan
Bagaimana cara makan buah yang benar?
Untuk
orang yang normal, sebaiknya makan buah dengan cara langsung atau
dikunyah. Tapi untuk orang yang kesulitan mengunyah, maka buah dapat di-blander tanpa menggunakan gula.
Perlu diketahui bahwa mem-blander tidak sama dengan men-juice,
karena juice hanya sari buah yang tidak mengandung serat setelah
ampasnya disaring. Tapi bagi orang yang kesulitan menelan, maka buah
dapat dibuat lebih cair dengan di-juice.
Dr
Samuel juga menuturkan, bila buah-buahan mempunyai kulit dan biji yang
tipis dan kecil, maka sebaiknya kulit dan biji tersebut dimakan,
seperti contohnya kulit apel, biji anggur, biji pepaya, kulit dan biji
semangka. Menurut Dr Sam, kulit dan biji buah justru kaya akan
antioksidan dan vitamin E.
Kapan waktu makan yang benar?
"Sistem
pencernaan kita sudah diciptakan dengan sempurna. Maka makan buah
dapat kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan," tambah Dr Samuel.
Tapi untuk orang dengan penyakit
tertentu seperti radang lambung atau maag, sebaiknya makan buah sesudah
makan. Dan sebaliknya, untuk orang yang ingin menurunkan berat badan,
makan buah sebaiknya dilakukan sebelum makan, agar perut cepat merasa
kenyang
sumber : http://health.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar