Bagiku seorang pencipta lagu juga seorang penyair,.. alias pembuat puisi yang indah,.. jadi kalo syair lagu mereka puitis maka lirik nya bisa kusebut sebuah puisi juga. Nah salah satu penyair yang pencipta lagu,. yang liriknya amat puitis dan romantis,.. yang pilihan katanya kadang ajaib adalah Katon Bagaskara dan grupnya Kla Project,...sejak grup ini terbentuk aku amat sangat menyukai karya2nya,... berikut ini di antaranya,...
Hanya aku dan dia
Bersenda irama
Musik menghentak rasa
Membawa suasana
Basah sekujur tubuh mengundang hasrat
Kuajak dia dansa sampai tak berdaya
Kini di lantai dansa
Bayangmu menghilang
Ruang batin meronta
Bila kau kujelang
KATON BAGASKARA DAN KLA PROJECT
KLa Project adalah kelompok musik asal Indonesia yang dibentuk oleh Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani pada tahun 1988. Nama KLa sendiri diperoleh dari inisial personel band ini, sementara penggunaan huruf "A" kecil bertujuan untuk menandakan adanya dua personel yang memiliki inisial huruf tersebut.
sumber:
http://lirik.kapanlagi.com/artis/katon_bagaskara
MENJEMPUT IMPIAN
Indah larik pelangi
seusai hujan membuka
hari Samar dirajut mega
garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh…perjalanan
Bawa sebentuk cinta
menjemput impian
Desau rindu meresap
kenangan haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang
menjemput impian
*Chorus: Kau dan aku….
jadi satu
arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa
mengusik haluannya
Kau dan aku….
jadi satu
sambut datangku
Bridge:
Sekian lama waktu telah mengurai makna
cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti
dari tulusnya janji
Walau apa terjadi
tetap tegak berdiri
Back to *
Kau dan aku jadi satu
bersama kita jemput…impian
seusai hujan membuka
hari Samar dirajut mega
garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh…perjalanan
Bawa sebentuk cinta
menjemput impian
Desau rindu meresap
kenangan haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang
menjemput impian
*Chorus: Kau dan aku….
jadi satu
arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa
mengusik haluannya
Kau dan aku….
jadi satu
sambut datangku
Bridge:
Sekian lama waktu telah mengurai makna
cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti
dari tulusnya janji
Walau apa terjadi
tetap tegak berdiri
Back to *
Kau dan aku jadi satu
bersama kita jemput…impian
SAUJANA
Ayun berayun pikir mengalun
Beterbangan khayal keinginan
Lelah memilih arah terpasti
Jelaga malam halangi
Oh Raga
Masih jauh perjalanan kita tempuh
Saujana, samudra membentang sambut layarku
Saujana, hidup di seberang gerlap mimpiku
Mungkinkah merapat ke sana?
Awan berarak semakin laju
Riuh taufan, ombak keras menderu
Telah mengering seluruh bibirku
Dahaga sukacita
Oh Raga
Masih lama penantian kita suluh
Saujana, samudra membentang sambut layarku
Saujana, hidup di seberang gerlap mimpiku
Mungkinkah merapat ke sana?
Lalu aku bangun istana
Pandang Saujana, samudra membentang sambut layarku
Saujana, hidup di seberang gemerlap mimpiku
Mungkinkah merapat ke sana?
Lalu aku bangun istana
Pandang jauh saja
Beterbangan khayal keinginan
Lelah memilih arah terpasti
Jelaga malam halangi
Oh Raga
Masih jauh perjalanan kita tempuh
Saujana, samudra membentang sambut layarku
Saujana, hidup di seberang gerlap mimpiku
Mungkinkah merapat ke sana?
Awan berarak semakin laju
Riuh taufan, ombak keras menderu
Telah mengering seluruh bibirku
Dahaga sukacita
Oh Raga
Masih lama penantian kita suluh
Saujana, samudra membentang sambut layarku
Saujana, hidup di seberang gerlap mimpiku
Mungkinkah merapat ke sana?
Lalu aku bangun istana
Pandang Saujana, samudra membentang sambut layarku
Saujana, hidup di seberang gemerlap mimpiku
Mungkinkah merapat ke sana?
Lalu aku bangun istana
Pandang jauh saja
GERIMIS
Musim penghujan hadir tanpa pesan
Bawa kenangan lama t'lah menghilang
Saat yang indah dikau di pelukan
Setiap nafasmu adalah milikku
Surya terpancar dari wajah kita
Bagai menghalau mendung hitam tiba
Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah
Lalu gerimis langit pun menangis
Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah ...
Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah
Lalu gerimis langit pun menangis
Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Kekasih, andai saja kau sadari
Semua hanya satu ujian 'tuk cinta kita
Dan bukan alasan untuk berpisah ...
Bawa kenangan lama t'lah menghilang
Saat yang indah dikau di pelukan
Setiap nafasmu adalah milikku
Surya terpancar dari wajah kita
Bagai menghalau mendung hitam tiba
Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah
Lalu gerimis langit pun menangis
Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah ...
Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah
Lalu gerimis langit pun menangis
Kekasih, andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Kekasih, andai saja kau sadari
Semua hanya satu ujian 'tuk cinta kita
Dan bukan alasan untuk berpisah ...
ROMANSA
Sunyi...
Dan smarak malam
Bertabur kilau bintang
Bulan pun naik perlahan
Tersipu
Kau dan aku tenggelam
Dalam dekapan cinta
Tanpa suara berbincang
Dua jiwa
Tertiup aroma bunga
Mengantarkan nikmat gairah 'smara
Terlantun untaian mantra
Duhai, bersemilah
Cinta kita
Kau dan aku tenggelam
Dalam dekapan cinta
Tanpa suara berbincang
Dua jiwa
Tertiup aroma bunga
Mengantarkan nikmat gairah 'smara
Terlantun untaian mantra
Duhai, bersemilah
Cinta kita, tersiram prahara
Kasih, tersenyumlah
Dan setia, dari waktu ke waktu
Dan smarak malam
Bertabur kilau bintang
Bulan pun naik perlahan
Tersipu
Kau dan aku tenggelam
Dalam dekapan cinta
Tanpa suara berbincang
Dua jiwa
Tertiup aroma bunga
Mengantarkan nikmat gairah 'smara
Terlantun untaian mantra
Duhai, bersemilah
Cinta kita
Kau dan aku tenggelam
Dalam dekapan cinta
Tanpa suara berbincang
Dua jiwa
Tertiup aroma bunga
Mengantarkan nikmat gairah 'smara
Terlantun untaian mantra
Duhai, bersemilah
Cinta kita, tersiram prahara
Kasih, tersenyumlah
Dan setia, dari waktu ke waktu
AMORITA
Lekaslah kawan, benahi dirimu
Jangan kau hanya termangu
Susun rencana, 'kan ke mana kita
Melepas kejenuhan
Di jalanan malam, pacu roda mobilmu
Berputar kota denganku
Hingga akhirnya kita pasti ke sana
Rendesvouz di Amorita
Musik pun menghentak, keras mengajak
Lupakan saja segala kesah
Udara dan nafas, panas menyatu
Menggugah s'mangat baru
Melebur irama, penuhi jiwa
Alunan melagu dalam benakku
Udara dan nafas, panas menyatu
Menggugah s'mangat baru
Tanpa disadari, ringan bebanku lagi
Denganmu tetap di sisi
Hanya pintaku jangan dulu berhenti
Segelas anggur menanti
Jangan kau hanya termangu
Susun rencana, 'kan ke mana kita
Melepas kejenuhan
Di jalanan malam, pacu roda mobilmu
Berputar kota denganku
Hingga akhirnya kita pasti ke sana
Rendesvouz di Amorita
Musik pun menghentak, keras mengajak
Lupakan saja segala kesah
Udara dan nafas, panas menyatu
Menggugah s'mangat baru
Melebur irama, penuhi jiwa
Alunan melagu dalam benakku
Udara dan nafas, panas menyatu
Menggugah s'mangat baru
Tanpa disadari, ringan bebanku lagi
Denganmu tetap di sisi
Hanya pintaku jangan dulu berhenti
Segelas anggur menanti
KIDUNG MESRA
Kutulis sebaris kata
walau sederhana
Tertuju bagimu, Nona
yang mengusik jiwa
*Senyummu bunga…musim cerah
Matamu surya…memancar ramah
Ingin selami samudra hatimu
temukan mutiara tiada tara
Lalu terlena rebah didasarnya
Ingin masuki puri di hatimu
hangatkan ruangnya dengan cinta
Dalam irama kita berdansa
dan terbuai
kidung mesra
milik kita
Kususun serangkai nada
walaupun biasa
Terlantun bagimu, Nona
yang menyentuh jiwa
walau sederhana
Tertuju bagimu, Nona
yang mengusik jiwa
*Senyummu bunga…musim cerah
Matamu surya…memancar ramah
Ingin selami samudra hatimu
temukan mutiara tiada tara
Lalu terlena rebah didasarnya
Ingin masuki puri di hatimu
hangatkan ruangnya dengan cinta
Dalam irama kita berdansa
dan terbuai
kidung mesra
milik kita
Kususun serangkai nada
walaupun biasa
Terlantun bagimu, Nona
yang menyentuh jiwa
JUMPA KAMU
Telah kutegarkan langkah, buat hasrat nan merekah
Menjumpaimu ...
Kususun janji bersua, waktu dan tempat yang sama
Agar asa jadi nyata
Walau hati resah, mesti aku paksakan jua
Bukan hanya berpandang sekilas, seperti hari berlalu
Kala kubuka sapa, senyumanmu jawabannya
Mempesona ...
Dan kita akrab berbincang, sirnakan segala bimbang
Oh, ramahnya suasana
Semua atensi yang ada tersaji dalam canda kata
Ingin sibakkan makna, antara dua jiwa berbeda
Kusulut gairah cinta menyala di dada, hangat mengesankan
Seusai tersimak nurani pribadi murni, milimu oh dewi
Harap tiada kan terhenti
Satu kisahku kini, hingga dikau kusanding nanti
Walau hati resah, mesti aku paksakan jua
Bukan hanya berpandang sekilas, seperti hari berlalu
Kusulut gairah cinta menyala di dada, hangat mengesankan
Seusai tersimak nurani pribadi murni, milimu oh dewi
Harap tiada kan terhenti
Satu kisahku ini, hingga dikau kusanding nanti
Ku berserah diri pada kuasa Illahi, s'moga kehendaknya
Seiring waktu berjalan kita kan menyatu, jiwa pun terpadu
Harap tiada kan terhenti
Satu kisahku ini, hingga dikau kusanding nanti ....
Menjumpaimu ...
Kususun janji bersua, waktu dan tempat yang sama
Agar asa jadi nyata
Walau hati resah, mesti aku paksakan jua
Bukan hanya berpandang sekilas, seperti hari berlalu
Kala kubuka sapa, senyumanmu jawabannya
Mempesona ...
Dan kita akrab berbincang, sirnakan segala bimbang
Oh, ramahnya suasana
Semua atensi yang ada tersaji dalam canda kata
Ingin sibakkan makna, antara dua jiwa berbeda
Kusulut gairah cinta menyala di dada, hangat mengesankan
Seusai tersimak nurani pribadi murni, milimu oh dewi
Harap tiada kan terhenti
Satu kisahku kini, hingga dikau kusanding nanti
Walau hati resah, mesti aku paksakan jua
Bukan hanya berpandang sekilas, seperti hari berlalu
Kusulut gairah cinta menyala di dada, hangat mengesankan
Seusai tersimak nurani pribadi murni, milimu oh dewi
Harap tiada kan terhenti
Satu kisahku ini, hingga dikau kusanding nanti
Ku berserah diri pada kuasa Illahi, s'moga kehendaknya
Seiring waktu berjalan kita kan menyatu, jiwa pun terpadu
Harap tiada kan terhenti
Satu kisahku ini, hingga dikau kusanding nanti ....
TERKENANG
Kubuka lembaran album dulu
Lama tersimpan dan berdebu
Satu persatu gambar berlalu
Ku terkenang dan terkenang
Kau hadir lagi di sudut hati
Cinta lugu masa kecilku
Oh, betapa kau telah dewasa
Terpesona, penuh asa
Perasaan rindu membumbung tinggi
Jatuh kepayang
Bertahun mencari tambatan diri
Ah... adakah engkau jawabnya?
Membias cerita kau berkisah
Tentang tulisan di batu janji
Nama kita pun masih terbaca
Ku terkenang dan terkenang
Perasaan rindu membumbung tinggi
Jatuh kepayang
Bertahun mencari tambatan diri
Ah... adakah engkau jawabnya?
Bunyi tambur gemuruh, riuh dalam dada
Lagu indah seluruh, nadi meronta
Akan seg'ra terungkap, rahasia ini
S'moga kau mengerti
Satu persatu gambar berlalu
Ku terkenang dan terkenang
Kau hadir lagi di sudut hati
Cinta lugu masa kecilku
Oh, betapa kau telah dewasa
Terpesona, penuh asa
Perasaan rindu membumbung tinggi
Jatuh kepayang
Bertahun mencari tambatan diri
Ah... adakah engkau jawabnya?
Membias cerita kau berkisah
Tentang tulisan di batu janji
Nama kita pun masih terbaca
Ku terkenang dan terkenang
Perasaan rindu membumbung tinggi
Jatuh kepayang
Bertahun mencari tambatan diri
Ah... adakah engkau jawabnya?
Bunyi tambur gemuruh, riuh dalam dada
Lagu indah seluruh, nadi meronta
Akan seg'ra terungkap, rahasia ini
S'moga kau mengerti
LANTAI DANSA
Dua di lantai dansa
Bersenda irama
Gemerlap lampu warna
Menghantar suasana
Hanya aku dan dia
Memacu irama
Musik menghentak rasa
Suka-suka ria
Dua di lantai dansa
Memadu irama
Berputar lampu warna
Suka-suka ria
Bersenda irama
Gemerlap lampu warna
Menghantar suasana
Hanya aku dan dia
Memacu irama
Musik menghentak rasa
Suka-suka ria
Dua di lantai dansa
Memadu irama
Berputar lampu warna
Suka-suka ria
ANAK DARA
Anak dara usia belasan
Mengapa hanya padamu
Gita batin biasanya mendayu
Jadi sumbang tak tentu lagu
Cintaku sederhana saja
Milik seorang jejaka hijau
Merekah ketika saatnya berbunga
Manis sealun nada riangku
Maka daun-daun yang bertunas
Pada musim semi lalu
Ciptakan sebagai awal kasih
Terungkap tabir rahasia
Cintaku sederhana saja
Milik seorang jejaka hijau
Merekah ketika saatnya berbunga
Manis sealun nada riangku
Mengapa hanya padamu
Gita batin biasanya mendayu
Jadi sumbang tak tentu lagu
Cintaku sederhana saja
Milik seorang jejaka hijau
Merekah ketika saatnya berbunga
Manis sealun nada riangku
Maka daun-daun yang bertunas
Pada musim semi lalu
Ciptakan sebagai awal kasih
Terungkap tabir rahasia
Cintaku sederhana saja
Milik seorang jejaka hijau
Merekah ketika saatnya berbunga
Manis sealun nada riangku
Hanya aku dan dia
Bersenda irama
Musik menghentak rasa
Membawa suasana
Basah sekujur tubuh mengundang hasrat
Kuajak dia dansa sampai tak berdaya
Kini di lantai dansa
Bayangmu menghilang
Ruang batin meronta
Bila kau kujelang
RATU HATI
Cobalah, berhening sejenak
Demi terhibur hati
Setelah, terhambur kata bersilang
Kita di badai gelombang
Hanyut, bimbang
Resapi dekapan takdir semata
Cinta tak harus memiliki
Tak kuasa berlari
Hentikan, semburat curiga
Luruh nodai jiwa
Karena, kau tetap ratu di hati
Mawar nirmala hiasi
Tulus, murni
Resapi dekapan takdir semata
Cinta tak harus memiliki
Tak kuasa daku berlari
Jangan rajut sangsi
Semasih pagi tiba
Selalu terbit asa
Kala hujan mereda
Semoga kita bersama
Cinta tak harus memiliki
Tak kuasa daku berlari
Jangan pernah merajut sangsi
Kau tetap Ratu Hati
Demi terhibur hati
Setelah, terhambur kata bersilang
Kita di badai gelombang
Hanyut, bimbang
Resapi dekapan takdir semata
Cinta tak harus memiliki
Tak kuasa berlari
Hentikan, semburat curiga
Luruh nodai jiwa
Karena, kau tetap ratu di hati
Mawar nirmala hiasi
Tulus, murni
Resapi dekapan takdir semata
Cinta tak harus memiliki
Tak kuasa daku berlari
Jangan rajut sangsi
Semasih pagi tiba
Selalu terbit asa
Kala hujan mereda
Semoga kita bersama
Cinta tak harus memiliki
Tak kuasa daku berlari
Jangan pernah merajut sangsi
Kau tetap Ratu Hati
KLa dibentuk oleh Katon, Lilo, Adi, dan Ari pada tahun 1988 di daerah Tebet, Jakarta.[1] Mereka merilis album pertamanya "KLa" pada tahun 1989 yang mencetak hits seperti Rentang Asmara, Tentang Kita, Waktu Tersisa, dan Laguku. Pada tahun 1991, KLa meluncurkan album keduanya bertajuk "Kedua" di mana terdapat lagu monumental Yogyakarta. Sementara album ketiga (Pasir Putih - 1992) mereka mencetak hits seperti Tak Bisa Ke Lain Hati dan Belahan Jiwa.
Meskipun saat itu musik KLa Project lebih maju dari zamannya, karena musik dengan irama melayu masih populer, mereka berhasil mencuri hati banyak pendengar musik. Mereka pun memiliki basis penggemar yang menamakan diri KLanis.
Setelah peluncuran album ketiga, Ari Burhani keluar dan beralih peran sebagai manajer band. KLa kemudian berjalan dengan formasi tiga orang dan menetaskan dua album, Ungu (1994) dan V (1995). Pada tahun 1996, KLa Project menggelar konser akustik akbar bertajuk KLakustik yang melibatkan musisi pendukung seperti Hendri Lamiri (Violin), Budi Haryono (Drums), dan lain-lain. Konser ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta yang disiarkan oleh ANTV, yang kemudian mereka rekam secara live dan dirilis dalam bentuk album rekaman 2 jilid.[2]
Pada bulan Maret 2001, giliran Lilo yang keluar dari band ini. Namun KLa tetap berjalan terus walau hanya menyisakan Katon dan Adi. Kemudian tahun 2003, KLa memutuskan untuk menambah tiga orang personel baru, yaitu Erwin Prasetya, Yoel Vai dan Hari Goro. Nama mereka pun berubah menjadi NuKLa. NuKLa sempat mengeluarkan satu album pada tahun 2004 yang bertajuk "New Chapter".
Pada tahun 2006, Erwin Prasetya memutuskan untuk keluar dari NuKLa karena perbedaan visi. Tak lama setelah itu, Katon Bagaskara menyatakan bahwa NuKLa berganti nama kembali menjadi KLa Project. Salah satu alasannya adalah sulitnya mengubah citra KLa yang lama menjadi baru.
Pada awal tahun 2009, KLa melakukan reuni dengan ditandai diluncurkannya album KLa Returns yang beranggotakan tiga anggota awal mereka: Katon, Lilo, dan Adi.
Beberapa anggota KLa Project juga berkarier solo. Katon telah merilis enam album, Adi mencetak dua album, dan Lilo baru satu album.
http://lirik.kapanlagi.com/artis/katon_bagaskara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar