MERDEKAAA !!!
Ketika kita terjebak dalam kemacetan parah, apakah kita merasa sebagai warga negara yang sudah merdeka 66 thn?
Ketika kekayaan bangsa dikuras orang-orang yang menyebut diri pemimpin dan wakil rakyat, apakah kita merasa sbg warganegara yang sudah 66 th merdeka?
Ketika ibu-ibu pekerja hanya bisa 5-7 jam di rumah karena habis waktu di perjalanan ke/dari tempat kerja, apakah kita merasa merdeka?
Mengheningkan cipta, mulai! *daripadanyinyirtakberkesudahan* :-( ,
*Dirgahayu Republik Indonesia *
SEJARAH BENDERA PUSAKA
Aslinya berukuran 2x3 meter. Dijahit oleh Ibu Fatmawati ketika keluarga itu baru kembali dari pengasingan di Bengkulu.Sudah beberapa kali dikibarkan di halaman rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur. Dikibarkan lagi saat Proklamasi Kemerdekaan. Bahannya adalah pemberian Shimizu, Kepala Gunseikanbu. "Bikin bendera yg paling besar, ya?" pintanya. Ketika itu Ibu Fatmawati sedang mengandung bayi pertama yang kemudian lahir dengan nama Moh. Guntur Soekarnoputra.
"Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu," kata Bu Fatma.3 Maret 1946 Bung Karno membawa keluarganya mengungsi ke Yogyakarta karena Aksi Militer Belanda.Akhir 1948 Belanda membombardir Yogyakarta. Bung Karno menyerahkan Bendera Pusaka kepada ajudannya, Husein Mutahar, untuk diselamatkan. Bung karno dibuang ke Berastagi, kemudian ke Bangka. Hs. Mutahar membuka jahitan untuk memisahkan kain merah dan putih.
Mutahar menyembunyikan kedua carik kain di dasar 2 tas yang berbeda dan dibawa mengungsi ke mana-mana . Mutahar kemudian menerima surat dari Bung Karno agar menyerahkan bendera kepada Sudjono untuk dibawa ke Mentok.Mutahar meminjam mesin jahit istri seorang dokter dan menjahit kembali kedua carik kain merah-putih menjadi bendera.Sebagai seorang perfeksionis, Mutahar mengikuti setiap bekas lubang jahitan terdahulu ketika menyatukan Bendera Pusaka.
catatan :
Lengkapnya telah ditulis oleh Pak Bondan Winarno dalam buku Berkibarlah Benderaku: Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka permintaan Presiden Megawati 2002.
Diterbitkan oleh sekretariat Kepresidenan 2002 dan diedarkan terbatas.
Hasan Mutahar adalah pengarang lagu Hari Merdeka, Syukur dan lainnya
sumber:
http://twitter.com/#!/PakBondan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar