Ramadhan selalu membawa rasa tersendiri,... ada perasaan yang susah untuk dilukiskan,... ada perasaan nyaman dan tenteram karena bertemu ramadhan lagi,... tapi juga terkadang terkenang kenang kejadian seputar ramadhan baik yang aku alami sendiri maupun yang teman-temanku alami. Sepertinya memori tertarik dengan sendirinya ke kejadian demi kejadian itu,... dan meski itu terulang sepanjang waktu entah sudah berapa kali,.. namun di benak tetap menerbitkan senyum kalau teringat kejadian itu,... salah satu nya yang pingin kuceritakan di sini.
Kejadian ini dialami kawanku,.. sebut saja namanya mas Byu,... meski sudah lama tapi ini mengingatkan betapa nakalnya dia dulu,... tepatnya 36 tahun yang lalu,... ketika dia berumur 10 tahun,... kejadiannya di seputaran Benhil alias bendungan Hilir,.. Jakarta,...
Seperti sudah menjadi tradisi di negeri ini ramadhan identik dengan petasan dan kembang api,.. bahkan aku ingat ketika aku kecil dulu puasa tak lengkap rasanya jika tak menyalakan kembang api sehabis buka,... ini juga yang membuatku teringat kejadian yang menimpa kawanku ini,.. si mas Byu itu,....hehhehe. Dulu banget dia hobi ngumpulin bubuk petasan yang gagal meledak,.. dia kumpulin taruh di botol tinta,.. saking banyaknya sampai penuh tuh botol. Kadang iseng dia sulut , keluarlah bunyi wussss disertai asap tebal putih yang menggembirakan .. katanya.
Dari kesenengannya ini muncullah ide untuk mengadakan suatu show tunggal,..hehehe,.. maksudnya ngejailin teman-temannya,... dia bilang kalo dia bisa mendatangkan jin seperti cerita Aladin dan Lampu wasiat,..maka suatu sore diundanglah temennya kumpul di suatu tempat, dia bilang dia bisa mendatangkan jin , terang saja teman-teman yang rata-rata sebanyanya tertarik,.. maka mulailah si mas Byu ini beraksi untuk membuat temannya terkesan.
Ditaruhnya botol isi bubuk petasan itu di tanah, dia sulut pake korek api batang,... teman-temanya yang takjub bercampur antusias mengelilinginya,.. namun sialnya gak mau nyala,... hahahahha. Padahal temannya sudah menuggunya dengan rasa tak sabar dan setengah takut kalau-kalau jinnya beneran muncul. Karena malu sudah terlanjur mengundang teman- temannya dia katakan mungkin kudu digosok dulu biar muncul.
Akhirnya dia pegang botol itu dengan tangan kiri dan tangan kanan pura-pura menggosok botol itu, seperti yang sering dia lihat di film kartun. Setelah menggosok beberapa saat dia nyalakan lagi dengan korek api tetapi botol masih di tangan kiri,... dan Wusssssssssssssss asap tebal putih menyelimuti dan dalam jumlah banyak,.. teman-temannya bilang Wowwwwww,.... sambil terheran heran,.. lagi Byu lagi katanya,.. gosok terus,... hahahhaha,.. eh kemana si Byu,.. hehehehhe,.. dia terduduk seperti bersujud dengan muka meringis menahan sakit,... teman-temannya masih tidak sadar,.. mereka asyik bersorak dan bertepuk tangan saking banyaknya asap karena bubuk petasannya lumayan banyak jadi gak habis-habis. Setelah asapnya berangsur hilang mereka baru sadar kalo Byu duduk tertelungkup menahan sakit, sambil menahan tangis juga karena malu sama teman-temannya,.. ternyata tangan kanannya panas luar biasa dan tangan kirinya melepuh karena terkena panasnya botol yang terbakar. Byu langsung pulang terbirit birit dan masuk ke kamar mandi, terus berendam di baknya. Ternyata setelah diamati sekujur tubuhnya juga mengalami panas yang luar biasa efek dari pembakaran itu. Dia menangis di kamar mandi, tapi di luar dia nggak berani menangis takut kena marah bapaknya. Kata bapaknya pantang lelaki menangis.ha ha ha ha,.. kena batunya dia.
Kalo teringat kejadian itu rasanya pengen tertawa tapi juga sekaligus kasihan. Petasan dalam wujud apapun bukan permainan yang aman untuk dimainkan. Jadi aku amat melarang keras putra-putriku untuk urusan yang satu ini. Lebih baik uang untuk beli petasan diberikan orang yang kurang mampu supaya mereka bisa berbuka puasa,.. demikian selalu yang kukatakan kalau mereka mulai merengek minta petasan atau kembang api. Meski sesekali luluh juga tapi ketika mereka menyalakan itu selalu aku atau suamiku dampingi.
Itulah salah satu cerita lucu yang selalu menghantui benakku setiap kali ramadhan datang. meski ada cerita lainnya nanti aku tulis lagi di postinganku yang lainnya. Akhirnya Selamat menjalankan ibadah puasa ya,.. Mudah2an lancar sampai akhir dan tahan segala godaan.
Aminnn.
Sidoarjo, 9 Agustus 2011
Kejadian ini dialami kawanku,.. sebut saja namanya mas Byu,... meski sudah lama tapi ini mengingatkan betapa nakalnya dia dulu,... tepatnya 36 tahun yang lalu,... ketika dia berumur 10 tahun,... kejadiannya di seputaran Benhil alias bendungan Hilir,.. Jakarta,...
Seperti sudah menjadi tradisi di negeri ini ramadhan identik dengan petasan dan kembang api,.. bahkan aku ingat ketika aku kecil dulu puasa tak lengkap rasanya jika tak menyalakan kembang api sehabis buka,... ini juga yang membuatku teringat kejadian yang menimpa kawanku ini,.. si mas Byu itu,....hehhehe. Dulu banget dia hobi ngumpulin bubuk petasan yang gagal meledak,.. dia kumpulin taruh di botol tinta,.. saking banyaknya sampai penuh tuh botol. Kadang iseng dia sulut , keluarlah bunyi wussss disertai asap tebal putih yang menggembirakan .. katanya.
Dari kesenengannya ini muncullah ide untuk mengadakan suatu show tunggal,..hehehe,.. maksudnya ngejailin teman-temannya,... dia bilang kalo dia bisa mendatangkan jin seperti cerita Aladin dan Lampu wasiat,..maka suatu sore diundanglah temennya kumpul di suatu tempat, dia bilang dia bisa mendatangkan jin , terang saja teman-teman yang rata-rata sebanyanya tertarik,.. maka mulailah si mas Byu ini beraksi untuk membuat temannya terkesan.
Ditaruhnya botol isi bubuk petasan itu di tanah, dia sulut pake korek api batang,... teman-temanya yang takjub bercampur antusias mengelilinginya,.. namun sialnya gak mau nyala,... hahahahha. Padahal temannya sudah menuggunya dengan rasa tak sabar dan setengah takut kalau-kalau jinnya beneran muncul. Karena malu sudah terlanjur mengundang teman- temannya dia katakan mungkin kudu digosok dulu biar muncul.
Akhirnya dia pegang botol itu dengan tangan kiri dan tangan kanan pura-pura menggosok botol itu, seperti yang sering dia lihat di film kartun. Setelah menggosok beberapa saat dia nyalakan lagi dengan korek api tetapi botol masih di tangan kiri,... dan Wusssssssssssssss asap tebal putih menyelimuti dan dalam jumlah banyak,.. teman-temannya bilang Wowwwwww,.... sambil terheran heran,.. lagi Byu lagi katanya,.. gosok terus,... hahahhaha,.. eh kemana si Byu,.. hehehehhe,.. dia terduduk seperti bersujud dengan muka meringis menahan sakit,... teman-temannya masih tidak sadar,.. mereka asyik bersorak dan bertepuk tangan saking banyaknya asap karena bubuk petasannya lumayan banyak jadi gak habis-habis. Setelah asapnya berangsur hilang mereka baru sadar kalo Byu duduk tertelungkup menahan sakit, sambil menahan tangis juga karena malu sama teman-temannya,.. ternyata tangan kanannya panas luar biasa dan tangan kirinya melepuh karena terkena panasnya botol yang terbakar. Byu langsung pulang terbirit birit dan masuk ke kamar mandi, terus berendam di baknya. Ternyata setelah diamati sekujur tubuhnya juga mengalami panas yang luar biasa efek dari pembakaran itu. Dia menangis di kamar mandi, tapi di luar dia nggak berani menangis takut kena marah bapaknya. Kata bapaknya pantang lelaki menangis.ha ha ha ha,.. kena batunya dia.
Kalo teringat kejadian itu rasanya pengen tertawa tapi juga sekaligus kasihan. Petasan dalam wujud apapun bukan permainan yang aman untuk dimainkan. Jadi aku amat melarang keras putra-putriku untuk urusan yang satu ini. Lebih baik uang untuk beli petasan diberikan orang yang kurang mampu supaya mereka bisa berbuka puasa,.. demikian selalu yang kukatakan kalau mereka mulai merengek minta petasan atau kembang api. Meski sesekali luluh juga tapi ketika mereka menyalakan itu selalu aku atau suamiku dampingi.
Itulah salah satu cerita lucu yang selalu menghantui benakku setiap kali ramadhan datang. meski ada cerita lainnya nanti aku tulis lagi di postinganku yang lainnya. Akhirnya Selamat menjalankan ibadah puasa ya,.. Mudah2an lancar sampai akhir dan tahan segala godaan.
Aminnn.
Sidoarjo, 9 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar